banner 728x250

Kisah Paman Nabi Abu Thalib

KISAH PAMAN NABI
KISAH PAMAN NABI
banner 120x600
banner 468x60

INFOUMAT.COM__ Siapa yang tidak kenal paman nabi rasulullah SAW Abu Thalib orang yang paling membela Nabi dan salah satu orang yang berjasa dalam penyebaran agama Islam. Abu Thalib memiliki nama asli Abdul Manaf. Dia merawat Nabi Muhammad saat berusia 8 tahun. Sebelumnya, Muhammad kecil dirawat oleh sang kakek, Abdul Muthalib ayah Abu Thalib.

Meski bukan anak kandung, Abu Thalib dan istrinya, Fatimah binti Asad sangat menyayangi Nabi Muhammad. Bahkan sejak kecil, Nabi Muhammad selalu tidur di samping Abu Thalib. Ke mana pun Abu Thalib pergi, Nabi Muhammad selalu ikut dan diajak.

Pada suatu malam, saat bulan purnama mengambang di langit Makkah, Abu Thalib dan Fatimah terlibat sebuah perbincangan. Mereka membahas soal akhlak terpuji Nabi.

“Sewaktu Muhammad masih kecil, setiap malam dia tidur di sebelahku. Ke mana saja aku pergi, dia pasti ikut denganku. Meski sekarang ia sudah remaja, kasih sayangku kepadanya tetap seperti dulu, tidak berubah,” kata Abu Thalib kepada sang istri seperti dikutip dari buku, ‘The Khalifah: Biografi 4 Khalifah karya Abdul Latip Talib.

Baca Juga : Banyak mana laki-laki atau perempuan di Syurga ?

Pada suatu hari, para petinggi kaum Quraisy berkumpul untuk membicarakan suatu cara agar Nabi Muhammad berhenti menyebarkan Islam. Teror pun dilakukan kepada Muhammad, mulai dari makian, serangan hingga membujuk orang-orang terdekatnya untuk meninggalkan Islam. Namun berbagai cara itu tak mempan.

Cara terakhir pun ditempuh yakni memengaruhi Abu Thalib yang selama ini melindungi Nabi Muhammad. Para petinggi Quraisy seperti Abu Lahab dan Abu Jahal mendatangi Abu Thalib agar membujuk Muhammad berhenti menyebarkan Islam. Jika tidak maka kaum Quraisy akan membunuh Muhammad.

“Wahai Abu Thalib, banyak orang tidak senang dengan ucapan Muhammad yang mengaku menjadi nabi dan memusuhi tuhan kita. Jika hal ini terus dibiarkan, aku khawatir Muhammad akan dibunuh karena sikapnya yang menyakiti orang banyak,” kata Abu Jahal sambil meluapkan marah kepada Muhammad.

Kepada Abu Jahal dan Abu Lahab serta rombongan petinggi Quraisy, Abu Thalib menegaskan bahwa dia akan terus membela serta melindungi Muhammad dari kejahatan orang lain. “Tentang pengakuan Muhammad yang menjadi nabi itu tidak perlu dipermasalahkan karena dia tidak pernah memaksa kita untuk mempercayainya. Ia (Muhammad) juga tidak marah kalau kita tidak menjadi pengikutnya. Contohnya aku sendiri masih tetap memeluk agama nenek moyang kita. Muhammad tidak pernah memaksaku untuk memeluk Islam,” kata Abu Thalib.

Baca Juga : Pengertian Takhbib

Nabi Muhammad, tegas Abu Thalib juga tak pernah menghina tuhan orang-orang Quraisy yakni Latta, Uzza, dan berhala lain yang ada di sekeliling Kakbah. “Muhammad hanya menyembah Tuhannya. Apakah itu suatu kesalahan,” tambahnya.

Para petinggi kaum Quraisy itu pun balik badan. Lagi-lagi upaya mereka menjegal dakwah Nabi Muhammad SAW gagal. Abu Thalib, paman yang selalu membela Nabi Muhammad, meski tak sempat memeluk Islam hingga wafatnya dan Nabi Muhammad SAW sangat kehilangan saat Abu Thalib wafat.

Ada kejadian yang menarik dan akan terus diingat menjelang detik-detik kematian Abu Thalib, Paman Nabi Muhammad. Orang-orang Quraisy yang suka mengusik Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam di rumah beliau ialah Abu Lahab, Al-Hakam bin Al-Ash bin Umayyah, Uqbah bin Abu Mu’aith, Adi bin Hamra’ Ats-Tsaqafi dan Ibnu Al-Ashda’ Al-Hudzali. Mereka adalah tetangga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *