INFOUMAT.COM__ Islam memerintahkan manusia untuk menghormati dan menjaga orang yang telah lanjut usia. Para ahli kedokteran muslim telah menemukan ilmu kedokteran baru yang disebut dengan ilmu kedokteran orang-orang lanjut usia, yang saat ini dikenal dengan geriatrics. Orang pertama yang menemukan ilmu ini dalam dunia kedokteran adalah Ibnu Sina.
Usia lanjut adalah karunia dari Allah yang tidak diberikan kepada setiap orang. Selain patut disyukuri, usia yang panjang perlu dijaga agar tetap membawa keberkahan. Tidak jarang, orang yang berusia lanjut mengalami berbagai masalah dan kurang mendapatkan dukungan, sehingga kehilangan kesempatan untuk bersyukur. Karena itu, penting bagi kaum muslimin untuk memberikan perhatian terhadap kondisi lanjut usia.
Baca Juga : Kisah Imam Bukhari
Indonesia dan banyak negara muslim lainnya saat ini memiliki jumlah penduduk usia lanjut yang semakin banyak. Meningkatnya usia harapan hidup dan kualitas nutrisi membuat semakin banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menikmati kehidupan lebih lama di dunia. Namun, seiring dengan banyaknya populasi lansia, permasalahan sosial dan kesehatan juga ikut meningkat.
Islam telah memberikan perhatian secara khusus terhadap kesehatan lansia. Penyakit-penyakit yang muncul mengiringi usia lanjut banyak dibahas oleh para ahli kesehatan muslim sejak dahulu. Dalam kitab Thibbun Nabawi, al-Hafizh ad-Dzahabi memberikan nasehat kepada tenaga kesehatan muslim untuk memperhatikan lansia. Di dalam kitabnya, beliau menulis:
“Barangsiapa memperoleh hak untuk mengobati penyakit, hendaklah dia memperhatikan masalah usia, fungsi, dan pekerjaan pasiennya. Tidaklah mudah baginya untuk mengobati orang yang sangat tua.” (Al-Hafizh ad-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [Beirut, Dâr Ihyâ-ul ‘Ulûm: 1990], halaman 23).
Berdasarkan nasehat tersebut, salah satu masalah kesehatan dalam pengobatan lansia adalah adanya komplikasi dan penyulit dalam pengobatan penyakitnya. Para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain hendaknya mempelajari secara khusus aspek menua dan menerapkannya ke dalam praktik yang mereka jalani. Ulama Islam telah memberikan teladan dalam hal ini dengan penemuan spektakuler yaitu bidang ilmu kedokteran lansia atau geriatrics.
Shubhi Sulaiman dalam bukunya berjudul Kontribusi Islam terhadap Ilmu Pengobatan: Sebuah Pengantar Memahami Thibb Nabawi mengutip tulisan Dr. Yoseph Garland dari buku berjudul The Story of Medicine dengan menyebutkan:,
Baca Juga : Imam Ahmad bin Hambal
“Berkat ajaran Islam yang memerintahkan manusia untuk menghormati dan menjaga orang yang telah lanjut usia, para ahli kedokteran muslim menemukan ilmu kedokteran baru yang disebut dengan ilmu kedokteran orang-orang lanjut usia, yang pada saat ini dikenal dengan geriatrics. Orang pertama yang menemukan ilmu ini dalam dunia kedokteran adalah Ibnu Sina dalam bukunya yang berjudul al-Qânûn fit Thibb.” (Sulaiman, Kontribusi Islam terhadap Ilmu Pengobatan, [Surakarta: Thibb Nabawi & Herbal, 2010], halaman 75).
Ibnu Sina memang merumuskan pembahasan khusus tentang lansia di dalam kitabnya. Beliau menjelaskan bahwa periode lanjut usia dimulai dari usia 60 tahun. (Ibnu Sina, The Canon of Medicine of Avicenna (al-Qânûn fit Thibb), [New York, AMS Press: 1973, halaman 68).
Kitab al-Qânûn fit Thibb memiliki bagian yang membahas aturan untuk orang tua. Pembahasan aturan untuk orang tua tersebut meliputi makanan khusus untuk lansia, gangguan pencernaan seperti sembelit pada lansia, pijat dan olahraga untuk lansia.
Response (1)